3.2 TEORI
EKONOMI KLASIK
Aliran
klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu di masa
revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut
aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara
kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan
teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi
sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan.
Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital. Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena sumber daya alam itu terbatas.
Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital. Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena sumber daya alam itu terbatas.
Teori-teori
perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya adalah :
1. Francois Quesnay
1. Francois Quesnay
2. John
Locke
3. Adam
Smith
4. David
Ricardo
5. Thomas
Robert Malthus
6. John
Stuart Mill
7. David
Hume
1. Francois Quesnay
Francois Quesnay (diucapkan Kennay) terkenal sebagai
pencipta model ekonomi pertama, Tableau Economique, dan sebagai pemimpin
physiocrats. Para pengikutnya menamakan diri mereka sebagai physiocrat dari
bahasa Perancis, physiocrate, yang berarti hukum alam (Rule of Nature).
Physiocrat ialah kelompok ekonom yang percaya kalau kemakmuran suatu negara
hanya bisa dicapai melalui agrikultur. Quesnay memulai pendapatnya dengan
asumsi bahwa ekonomi dapat digambarkan menurut tiga kelas atau sektor yang
berbeda. Pertama, sektor pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah dan
hasil pertanian lainnya. Kedua, sektor manufaktur yang memproduksi
barang-barang pabrik seperti pakaian dan bangunan serta alat-alat yang
diperlukan oleh pertanian dan pekerja pabrik, beserta jasa. Ketiga, kelas
pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai ekonomi apa-apa, tetapi mereka
memiliki klaim atas surplus output yang dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa
ini merepresantasikan pembayaran surplus kepada pemilik tanah dan perdagangan
ini kemudian dikenal sebagai Teori Sewa Physiocratic.
2. John
Locke
Sumbangan
John Locke untuk ekonomi adalah memberikan justifikasi pertama untuk
kepemilikan pribadi dan untuk pembatasan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan
perekonomian. Locke juga memberi sumbangan pada teori uang dan tingkat suku
bunga.
Sumbangan mengenai filosofinya yaitu, mengemukakan proporsi yang agak kontroversial bahwa manusia mempunyai hak atas pekerjaan mereka dan atas hasil dari pekerjaannya itu, mereka menerima tanah sebagai milik mereka secara sah dengan memadukan pekerjaan mereka dengan tanah tersebut.Uang atau modal diakui oleh Locke benar-benar merupakan hasil dari kerja sebelumnya. Jadi, kepemilikan uang dapat dibenarkan karena orang-orang harus bekerja untuk mendapatkannya. Uang juga membuat manusia dapat mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena uang tidak rusak sebelum dikonsumsi. Selain itu, Locke berpendapat bahwa properti pribadi memiliki nilai praktis karena ketika manusia diizinkan mengumpulkan kekayaan maka mereka akan lebih produktif. Locke menolak pedapat dari Josiah Child (Pertengahan abad ke-17) yang berpendapat bahwa seharusnya negara membatasi tingkat suku bunga sampai 4%. Ia juga berpendapat bahwa hukum riba (Usury Law) hanyalah redistribusi dari keuntungan antara pedagang dan pemberi pinjaman, mereka tidak menguntungkan negara secara keseluruhan karena bunga tersebut tidak meningkatkan peminjaman dan investasi. Locke menyimpulkan bahwa lebih baik bunga dibiarkan sampai ke tingkat yang wajar (yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran) ketimbang diterapkan oleh pemerintah.
Sumbangan mengenai filosofinya yaitu, mengemukakan proporsi yang agak kontroversial bahwa manusia mempunyai hak atas pekerjaan mereka dan atas hasil dari pekerjaannya itu, mereka menerima tanah sebagai milik mereka secara sah dengan memadukan pekerjaan mereka dengan tanah tersebut.Uang atau modal diakui oleh Locke benar-benar merupakan hasil dari kerja sebelumnya. Jadi, kepemilikan uang dapat dibenarkan karena orang-orang harus bekerja untuk mendapatkannya. Uang juga membuat manusia dapat mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena uang tidak rusak sebelum dikonsumsi. Selain itu, Locke berpendapat bahwa properti pribadi memiliki nilai praktis karena ketika manusia diizinkan mengumpulkan kekayaan maka mereka akan lebih produktif. Locke menolak pedapat dari Josiah Child (Pertengahan abad ke-17) yang berpendapat bahwa seharusnya negara membatasi tingkat suku bunga sampai 4%. Ia juga berpendapat bahwa hukum riba (Usury Law) hanyalah redistribusi dari keuntungan antara pedagang dan pemberi pinjaman, mereka tidak menguntungkan negara secara keseluruhan karena bunga tersebut tidak meningkatkan peminjaman dan investasi. Locke menyimpulkan bahwa lebih baik bunga dibiarkan sampai ke tingkat yang wajar (yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran) ketimbang diterapkan oleh pemerintah.
Sumbangan
yang kedua adalah bahwa Locke menolak usulan dari pemerintah Inggris untuk
pemecahan masalah uang logam yang terpotong atau terdepresiasi dengan
mengurangi berat dari logam mulia dalam semua uang logam, atau mendevaluasi
mata uang nasional. Menurut Locke, dengan mengurangi berat kandungan logam
mulia, tidak akan membantu karena nilai atau kekuatan pembayar dari uang ini
ditentukan oleh kandungan peraknya. Menurunkan nilai uang hanya akan membuat
pedagang menginginkan lebih banyak mata uang untuk ditukar dengan barang
3. Adam Smith
Menurut Adam
Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi
atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian kerja
harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal
dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar. Pasar harus seluas
mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga perdagangan internasional
menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya
pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali
pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar
yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikkan
tingkat produktivitas tenaga kerja.
0 komentar:
Posting Komentar